Thailand, 2021 — Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mencetak prestasi gemilang di kancah internasional. Tim inovator yang terdiri dari Apt. Nur Azizah Syaharana, Sujasmin Kurniawan, St. Chadijah, Dwi Astuty Arum Sari, Reti Dayanti, Ainur Rahmat, dan Muhammad Syafii Qurani ( 2018 )berhasil meraih penghargaan Silver Prize dalam ajang Thailand Inventors’ Day 2021, yang diselenggarakan secara daring oleh National Research Council of Thailand (NRCT).
Tim tersebut mempersembahkan karya inovatif bertajuk “PharmaCare: Apps as a Media Solution to Minimize Medication Errors in Drug Use”, sebuah aplikasi digital yang dirancang untuk meminimalisasi kesalahan penggunaan obat, baik di tingkat individu maupun institusi pelayanan kesehatan. Inovasi ini merupakan wujud kepedulian terhadap keselamatan pasien (patient safety) yang menjadi tantangan global dalam sistem pelayanan farmasi modern.
PharmaCare bekerja dengan mengintegrasikan fitur-fitur edukasi, pendeteksian interaksi obat, hingga pelaporan kesalahan obat secara real-time, sehingga mendukung praktik farmasi yang lebih akurat, aman, dan berkelanjutan. Inisiatif ini diapresiasi oleh panel juri internasional karena dianggap mampu memberikan dampak nyata dalam dunia kesehatan global, terutama di masa transformasi digital pasca pandemi.
Penghargaan ini diumumkan dalam rangkaian kegiatan Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2021, yang bertepatan dengan Thailand Inventors’ Day. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai universitas, lembaga riset, dan institusi teknologi dari seluruh dunia.
Muhammad Syafii Qurani, salah satu anggota tim yang berasal dari Program Studi Teknik Informatika UIN Alauddin, mengungkapkan bahwa kolaborasi lintas bidang antara farmasi, teknologi informasi, dan edukasi kesehatan menjadi kunci utama dalam pengembangan aplikasi ini.
“PharmaCare bukan hanya aplikasi, tetapi solusi konkret berbasis interdisipliner untuk memecahkan masalah global. Kami ingin menciptakan sistem pendukung pengambilan keputusan dalam penggunaan obat yang dapat digunakan secara luas, termasuk di wilayah dengan keterbatasan akses tenaga farmasi,” ujarnya.
Pihak universitas melalui Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Farmasi menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. Prestasi ini menegaskan bahwa mahasiswa UIN Alauddin tidak hanya mampu bersaing secara nasional, tetapi juga memiliki posisi strategis di panggung inovasi global.
Dengan raihan ini, UIN Alauddin Makassar semakin memperkuat citranya sebagai kampus yang mendorong kolaborasi lintas disiplin, pengembangan teknologi berbasis kemanusiaan, serta kontribusi terhadap agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs).
© Copyright Program Studi Teknik Informatika | Fakultas Sains dan Teknologi | Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar